Senin, 27 Mei 2013

Kisah Jenaka Nazreddin - Nazreddin dan Tiga Orang Bijak



Ada tiga orang bijak yang sedang berkeliling negeri. Mereka ingin mendapatkan jawaban yang tepat bagi pertanyaan yang akan mereka tanyakan, Suatu hari ketiga orang bijak itu tiba dikota tempat Nazreddin tinggal bersama isterinya. 

Karena Nazreddin memang terkenal sebagai seorang yang bijak dan banyak akalnya, maka penduduk kota meminta agar Nazreddin mau mewakili mereka untuk menjawab tantangan ketiga orang bijak yang datang dari negeri seberang itu.

Atas desakan dan permintaan penduduk kota, maka Nazreddin bersedia mewakili kota dan penduduknya untuk menjawab tantangan ketiga orang bijak ini dengan menjawab pertanyaan yang akan mereka ajukan. 

Nazreddin bertemu dengan ketiga orang biijak ini didepan rumahnya, dan disaksikan dan dikelilingi oleh seluruh penduduk kota tersebut, untuk melihat bagaimana Nazrddin akan menjawab pertanyaan ketiga orang bijak asing ini.

Orang bijak yang pertama maju kedepan dan mulai bertanya kepada Nazreddin demikian " Nazreddin, dimanakah letak pusat bumi ini ?"
Nazreddin menjawab dengan tenangnya " Disinilah letak pusat bumi ini, yaitu tepat dibawah kaki saya"
Orang bijak pertama itu tampak kaget dan berkata "Bagaimana anda bisa membuktikannya ?"
"Jikalau engkau tidak mempercayai saya, maka cobalah ukur sendiri !" jawab Nazreddin acuh tak acuh kepadanya. 
"Lalu kenapa tidak engkau saja yang mengukur sendiri, Nazreddin?" tanya orang bijak yang pertama tadi. 
"Oh, saya tidak perlu mengukurnya itu, karena saya mempercayai saya sendiri!" jawab Nazreddin dengan penuh keyakinan. 
Maka orang bijak pertama tidak bisa berkata apa apa lagi sambil megundurkan diri. 
Lalu giliran orang bijak kedua yang mengajukan pertanyaannya kepada Nazreddin "Nazreddin, kasih tahu saya ada berapa banyak bintang yang tertebar dilangit malam yang sangat indah ini ?" 

Maka Nazreddin menjawab dengan sangat santai, katanya "Jumlah bintang yang tertebar dilangit malam yang indah ini adalah sebanyak bulu yang ada dikeledai saya ini !"
"Lalu bagaimana anda membuktikan bahwa itu benar ?" tanya orang bijak kedua kepada Nazreddin. 
Jawab Nazreddin begini " Jikalau engkau tidak mempercayai kata saya, maka hitunglah sendiri dan nanti anda akan tahu bahwa saya telah berkata benar kepada anda !" 
Mendengar jawaban Nazreddin ini, maka orang bijak kedua ini menjadi marah.  Katanya "Ini adalah jawaban yang bodoh. Bagaimana mungkin seorang dapat menghitung jumlah bulu yang ada di badan seekor keledai "
Mendengar itu, Nazreddin menjawab dengan sangat sigap, katanya "Baiklah, kalau jawaban saya adalah jawaban yang tolol, maka pertanyaan anda adalah yang paling bodoh. Bagaimana mungkin seorang  manusia bisa menghitung jumah bintang yang tertebar dilangit jagad raya ini ?" 
Maka orang bijak kedua kehabisan akal dan tidak bisa membantah lagi. 
Maka sekarang majulah orang bijak yang ketiga, yang sudah mulai menjadi agak terganggu dengan cara cerdas Nazreddin yang menjawab pertanyaan dari dua orag temannya ini. 
Kata orang bijak yang ketiga seperti ini " Saudara, tampaknya engkau sangat mengenal keledai anda ya, saya percaya anda pasti tahu banyak hal tentang keledai anda ini !" 
Jawab Nazreddin dengan angkuh " Ya, saya memang kenal baik keledai saya ini ! Lalu kenapa ... ? "
"Kalau begitu saudara, tolong beri saya tahu, ada berapa lembar bulu dibuntut keledai anda ini ?" Tanya orang bijak yang ketiga dengan angkuh, karen pikirnya, kali ini Nazreddin tetu tidak bisa berkelit lagi ! 
Maka tampak Nazreddin terdiam dan agak ragu ragu sejenak, sambil berpikir keras lalu Nazreddin berkata dengan penuh keyakinan "Saya tahu jumlahnya dengan tepat ! Jumlah bulu yang ada dibuntut keledai saya ini adalah tepat sama dengan jumlah helai janggut anda sendiri !" 
Maka dengan segera orang bijak ketiga menjawab " Hahaaa, anda tentu harus bisa membuktikannya kali ini !" 
" Itu adalah hal yang sangat mudah sekali !. Setiap anda mencabut satu helai bulu yang ada dibuntut keledai saya ini, maka saya akan mencabut satu helai janggut anda juga. Nah, bila pada akhirnya jika jumlah helai bulu buntut keledai saya adalah sama dengan jumlah helai janggut anda, maka anda akan tahu dan yakin, bahwa jawaban yang saya katakan pada anda itu adalah benar !" Jawab Nazreddin dengan tenangnya, sambil melanjutkan begini "Akan kita mulai membuktikan kebenaran ini, tuan ? "

Tentu saja, orang bijak ketiga itu tidak mungkin mau menerima cara menghitung jumlah bulu buntut keledai dengan mencabuti lembar bulu janggutnya sendiri !

Maka akhirnya, ketiga orang bijak ini pergi meninggalkan Nazreddin dan kota itu tanpa berhasil mempermalukan orang lain. Sedangkan penduduk kota yang berkerumun dan menyaksikan Nazreddin dengan sangat cerdas dan bijak telah mengalahkan kesombongan ketiga orang bijak asing ini berseru seru dengan gembira, mereka semua sependapat bahwa Nazreddin lah sesungguhnya orang yang bijak! 
            

Pesan Moral: 
  1. Sering kali orang sederhana dan jujur itu adalah orang yang bijak 
  2. Kebijakan itu didapat karena penilaian masyarakat bukan karena berhasil memojokkan orang lain
  3. Orang bijak bukan hanya cerdik pandai tapi juga rendah hati dan selalu belajar dari setiap situasi dan kondisi yang dihadapinya 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar