Kamis, 30 Agustus 2012

Kisah Jenaka Nazreddin-Tamu Saat Malam

Kisah Jenaka Nazreddin-Tamu Saat Malam

Suatu hari, datanglah seorang yang penampilannya sangat saleh ke kota Akshehir, kota tempat tinggal Mullah Nazreddin yang lucu jenaka namun bijaksana. 

Orang saleh tersebut berusaha mencari rumah Mullah Nazreddin. Setelah mendapatkan keterangan dari penduduk kota, akhirnya ia berhasil menemukan rumah Nazreddin saat hari telah malam, dan sedang mengetok pintu rumah Nazreddin. 

"Siapakah itu ?" tanya Nazreddin, ia tidak membukakan pintu namun hanya melihat dari jendela saja.
"Siapa itu yang mengetok pintu rumah ku " tanya Nazreddin sekali lagi. 
"Ini aku" jawab sang tamu saleh itu
"Iya saya tahu, tapi siapakah nama tuan ?" tanya Nazreddin karena ingin mengetahui siapa tamunya yang datang saat hari telah malam begini. 
Tapi tamu saleh itu tidak juga menyebutkan namanya, hanya menjawab "Saya adalah tamu anda, Mullah Nazzreddin"

Nazreddin mulai menjadi dongkol dengan tingkah laku tamu bandel ini, namun ia tetap menjawab " Mohon tunggu sebentar"
Nazreddin mengenakan jubah dan sepatunya lalu keluar dari rumahnya menemui tamu tersebut.
Ia bertanya sekali lagi kepada tamunya itu "Siapakah gerangan anda ini ? Mengapa anda membangunkan saya dari tidur nyenyak saya ditengah malam ini ?"
"Saya adalah menantu Allah" jawab tamu saleh itu dengan senyuman bangga menghias bibirnya. 
Nazreddin dibuat terkejut dengan jawaban tamunya ini, kemudian Nazreddin bertanya "Lalu apa yang bisa saya lakukan untuk tuan dimalam begini ?"
"Saya ingin bermalam disini" jawab tamu saleh itu. 
"Mari ikuti saya, tuan" kata Nazreddin kepada orang tersebut.

Nazreddin berjalan meninggalkan rumahnya, dan sambil terheran-heran, tamu saleh itu mengikuti Nazreddin dari belakang.
Ketika mereka tiba di mesjid kampung, Nazreddin berkata kepada tamu saleh itu "Saudaraku, silahkan masuk. Inilah rumah mertua anda" 


Pesan Moral :

1. Jangan suka memanfaatkan situasi dan kondisi untuk keuntungan pribadi 
2. Jangan suka memakai pengaruh orang lain untuk mengangkat derajat diri sendiri
3. Tanpa bersusah payah, orang lain akan menerima kita sebagaimana adanya kita

Rabu, 22 Agustus 2012

Kisah Jenaka Nazreddin-Kantong Baju Yang Haus

Kisah Jenaka Nazreddin - Kantong Baju Yang Haus

Pada suatu sore, Nazreddin diundang untuk menghadiri pesta perkawainan di kampung tetangganya. Suatu pesta perkawinan yang besar dan meriah, hampir semua penduduk kampung telah diundang untuk ikut menghadiri pesta perkawaina tersebut. 
Para tetamu lelaki dipersilahkan duduk dan berkumpul di ruangan pesta sebelah kanan, sedangkan para tetamu wanita dipersilahkan berkumul dan duduk di ruangan pesta sebelah kiri.

Ketika Nazreddin tiba ditempat pesta dan dipersilahakan menuju ruangan pesta khusus untuk tetamu lelaki, disana telah berkumpul banyak tamu yang lain yang telah tiba terlebih dahulu.

Sesaat kemudian maka acara pesta dimulai. Semua tamu mulai bersantap dengan gembira. Salah seorang tamu mengambil makanan dan makan sebanyak mungkin. Bahkan setekah itu, dia juga mencoba mengambil makanan sebanyak mungkin yang ia simpan dalam kantong bajunya untuk dibawa pulang setelah pesta selesai. 

Nazreddin sejak awal telah menaruh perhatian kepada tamu yang rakus ini. Ketika tamu rakus ini bergerak mendekati meja tempat duduk Nazreddin, maka Nazreddin mengambil sebuah teko dan diam-diam Nazreddin menghampiri tamu rakus tersebut, kemudin secara diam-diam pula, Nazreddin menuangkan seluruh isi teko kedalam kantong baju tamu rakus yang telah penuh berisi makanan. 
Maka tertawalah seluruh tamu menyaksikan kerakusan orang tersebut dan tingkah laku Nazreddin. 

Dan saat itu juga, sang tamu rakus tersebut menyadari bahwa Nazreddn telah mempermainkan dirinya didepan tetamu yang lain. 
Maka tamu rakus tersebut berteriak dengan marahnya kepada Nazreddin, " Hei ! Apa yang telah anda perbuat ?  Mengapa anda menuangkan seluruh isi teko ini kedalam kantong baju saya ?"

"Maaf saudara, saya tidak bermaksud mempermainkan anda " jawab Nazreddin dengan kalemnya sambil meletakkan kembali teko diatas meja pesta.

" Hei, memang anda telah memperolok-olok saya, dan sekarang semua tetamu itu menertawakan saya" teriak tamu rakus itu dengan suara yang sangat keras.

"Tidak, saya tidak bermaksud mengolok-olok anda, saya hanya melihat begitu banyak makanan yang telah dimakan kantong baju anda, dan saya yakin kantong baju anda pasti sedang merasakan rasa haus yang amat sangat. Oleh karena itu, saya hanya membantu anda untuk memberinya minum yang secukupnya untuk menghilangkan rasa hausnya itu saja " jawab Nazreddin dengan senyum lebar yang tulus.


Pesan Moral : 

 

1. Tingkah laku serakah adalah tingkah laku orang pandir
2.  Jangan serakah dan mengabaikan hak orang lain
3. Hidup dari kecukupan Illahi, sisanya akan dicukupkan oleh Nya   

Jumat, 17 Agustus 2012

Kisah Jenaka Nazreddin - Nazreddin dan Raja

Kisah Jenaka Nazreddin - Nazreddin dan Raja

Nazreddin sangat terkenal karena pintar dan bijaksana. Maka sang Raja mengundang Nazreddin untuk ikut serta berburu dengan sang Raja didalam hutan sekitar istananya. Untuk mencapai hutan yang tidak jauh dari istana sang Raja, mereka harus berjalan berputar sepanang garis pantai baru akan mencapai hutan yang dimaksud. 

Ketika mereka sedang beristirahat ditepi pantai, sang Raja mencuci tangan dan mukanya dengan air laut, dan mencicipi rasa asin air laut.  

Lalu sang Raja bertanya kepada Nazreddin "Nazreddin, bisakah engkau menjelaskan kepada saya, kenapa air laut rasanya asin?"
"Ya Yang Mulia. Ini adalah karena air laut tidak pernah bergerak, selalu tetap berada ditempatnya itu tidak mengalir kemana-mana. Dan sifat buruk manusia selalu ingin membuang sampah kedalam laut. Maka untuk menncegah agar air laut tidak menjadi busuk, nenek moyang kita yang terdahulu, telah menaburkan banyak garam kedalam air laut. Itulah sebabnya mengapa air laut sekarang rasanya asin,Yang Mulia" jawab Nazreddin dengan mantapnya..  

Sang raja merasa sangat puas dengan penjelasan ilmiah Nazreddin. Lalu rombongan sang Raja berangkat meneruskan perjalanan untuk berburu ke hutan. 

Kira-kira seratus  meter dari pinggiran hutan, sang Raja melihat reruntuhan sebuah rumah. Atapnya telah berserakan kemana-mana. Temboknya telah runtuh dan hampir rata dengan tanah. Di dinding yang runtuh itu bertengger seekor burung hantu yang sedang membangun sarangnya sambil berbunyi.  Gruuu ...gruuuu...gruuuuuuu...

Sang Raja bertanya "Nazreddin, apa yang dikatakan burung hantu itu kepada saya ?"
Nazreddin menjawab dengan sangat hati-hati "Burung hantu ini berkata, jika Yang Mulia tidak berhenti menyiksa rakyat dengan pajak yang tinggi mencekek leher, maka kerajaan Paduka Yang Mulia akan mengalami nasib yang sama dengan rumah ini, yaitu runtuh berantakan"   


Pesan Moral :

1.Tiada kuasa dan kekuatan yang kekal apalagi tidak dilengkapi dengan hati nurani baik
2. Nasehat tulus dan dilaksanakan akan menjadi fondasi pemerintahan yang baik 

Minggu, 12 Agustus 2012

Kisah Jenaka Nazreddin - Di Sekolah

Kisah Jenaka Nazreddin - Di Sekolah

Ketika Nazreddin masih muda, dia bekerja sebagai guru bahasa disebuah sekolah dasar dekat rumahnya. 
Satu hari, Nazreddin sedang mengajar tentang puisi kepada murid-muridnya. Dia berdiri didepan kelas dan memberi contoh bagaimana caranya membaca puisi yang baik. 
Nazreddin mengutip sebuah puisi sebagai contoh :
" Oh Tuhan Allah ku, 
Setiap bagian jiwa dan ragaku penuh dengan kemuliaan Mu
Semua yang berada didepan mataku 
Adalah gambaran Mu belaka"
Tiba -tiba saja, muridnya yang terkenal nakal dikelas bertanya pada Nazreddin " Apa yang bapak pikirkan jika yang berada didepan bapak itu adalah orang bodoh ?"
Tanpa  memperdulikan gangguan itu, Nazreddin menyelesaikan puisinya dengan berkata " Yang ada didepan saya itu adalah orang bodoh seperti kamu". 
Maka semua murid mentertawakan murid nakal tersebut yang menjadi malu tersipu-sipu.
Kemudian Nazreddin menjelaskan puisi tersebut kepada murid-muridnya. Lalu dberinya murid-muridnya tugas mengarang puisi tentang pasukan yang menyerang negara lain. 
Murid nakal ini ingin membalas Nazreddin gurunya, dia bertanya sebuah pertanyaan yang cukup sulit. Tanyanya "Pencapaian mana yang terbesar menurut bapak, orang yang berhasil menaklukkan negara lain, atau seorang yang mampu melakukannya namun tidak melakukan hal tersebut atau orang yang berhasil mempertahankan negaranya dari serangan invasi orang lain?" 
Jawab Nazreddin " Dengan jujur saya tidak tahu jawabannya. Namun saya tahu pasti ada tugas yang lebih berat daripada pertanyaan anda".jawab Nazreddin sang guru.
"Apa tugas itu, pak ?" tanya murid tersebut penasaran. 
"Mengajar anda menjadi orang yang menaruh hormat kepada orang tua dan guru mu" jawab Nazreddin 

Pesan Moral :
1. Hormati Guru dan Orang Tua maka kita akan dihormati orang lain
2. Guru adalah pelita kita dalam kegelapan ilmu pengetahuan, Orang Tua adalah lambang Cinta Kasih Tuhan Allah mu
3. Jangan mempermalukan orang lain kalau tidak ingin diri sendiri dipermalukan

http://kisahjenakanazreddin.blogspot.com
www.selukbelukvaksin.com
http://websitekuyangpertamaku.blogspot.com/
http://manfaatbeepropolis.blogspot.com/

Senin, 06 Agustus 2012

Kisah Jenaka Nazreddin - Guci Beranak

sites.google.com. This is the first coin depicting Nasreddin Hodja, commemorating 1996 UNESCO Seven hundredth anniversary of the death of the Turkish humorist Nasreddin Hoca (Although the inscription reads; 1996 - UNESCO Nasreddin Hodja - World laughter year).

 

Kisah Jenaka Nazreddin -  Guci Beranak


Suatu hari Nazreddin akan menyelenggarakan pesta dirumahnya. Dia meminjamsebuah guci dari tetangganya.
Satu minggu setelah pesta usai, Nazreddin mengembalikan guci pinjaman itu kepada tetangganya sambil mengucapkan terima kasih atas kebaikan tetangganya. Dan dia juga menaruh sebuah guci kecil dalam guci pinjaman tersebut.
Maka tetangganya bertanya : "Guci kecil milik siapakah ini ?"
"Itu milik anda pak, Guci anda sewaktu saya pinjam sedang hamil. Dan guci ini melahirkan dengan selamat sebuah guci kecil dirumah saya" jawab Nazreddin dengan tenangnya. 
"Ini kejadian yang aneh. Tetapi tidak apa juga" maka tetangga itu menerima kedua buah guci itu dengan gembira dan lupa berterima kasih kepada Nazreddin.
Beberapa minggu berlalu, Nazreddin ingin meminjam guci besar tetangganya lagi, maka dengan sukacita tetangganya meminjamkan kepada Nazreddin.
Beberapa  minggu ttelah berlalu, namun Nazreddin belum juga mengembalikan guci pinjaman kepada tetangganya. Tetangganya menjadi gelisah, karena kuatir Nazreddin telah lupa mengembalikan guci pinjam itu. Maka ketika bertemu Nazreddin, segera tetangga itu bertanya tentang gucinya.
Nazreddin segera menangis dengan sedih, katanya "saya sangat menyesal, namun saya kira anda harus merelakannya pergi. Guci itu telah meniggal beberapa waktu yang lalu ketika berada dirumah saya, sebenarnya ingin saya kabari secepatnya kepada anda, namun tertunda  karena saya sangat sedih. Sekarang sebaiknya kita berdoa untuk kepergian guci anda ini" Jawab Nazreddin dengan sedihnya.
Mendengar jawaban ini, maka marahlah tetangganya, katanya "Jangan berbuat bodoh, Nazreddin, sebuah guci tidak bisa meninggal!".
Jawab Nazreddin dengan kalemnya "Saya sangat sedih melihat anda marah. Jika anda percaya bahwa sebuah guci bisa beranak, kenapa  sekarang anda tidak bisa percaya bahwa guci itu juga bisa meninggal ?"  


Pesan moral : 


1. Orang bisa tertipu karena dia telah menipu dirinya sendiri terlebih dahulu 
2. Jangan mempunyai sifat menginginkan sesuatu yang bukan milik anda yang sah  

Sabtu, 04 Agustus 2012

Kisah Jenaka Nazreddin-Silahkan Makan, Bajuku

Kisah Jenaka Nazreddin - Silahkan Makan, Bajuku

Suatu malam Nazreddin diundang menghadiri pesta. SEbagai tetangga yang baik, dia pasti akan datang memenuhi undangan tetangganya itu. Nazreddin memilih sebuah baju tang tampaknya agak tua namun masih baik, karena ini adalah abju kesukaan Nazreddin. 
Ketika Nazreddin tiba ditempat pesta, tak  ada seorangpun dari [ihak tuan rumah yang menyambut dan menyapanya, bahkan tuan rumahnya tidak menuntunnya untuk mencari tempat duduk.. Maka segeralah Nazreddin pulang kerumahnya lagi.  Ia menukar baju tuanya itu dengann sebuah baju yang paling indah miliknya, dan kembali lagi e tempat pesta itu diadakan. 
Pada saat itu semua orang yang ada ditempat tersebut menyambutnya dengan hangat dan ramah, juga tuan rumah sengaja datang dan menuntunnya untuk mencari tempat duduk bagi Nazreddin sambil menawarkan semua makanan dan minuman yang ada padanya.
Nazreddin hanya duduk sebentar lalu berdiri dan membuka semua bajunya hanya tinggal baju dalamnya saja. Semua tamu pesta dibuatnya terheran-heran akan tingkah lakunya yang luar biasa ini. 
Kemudian diambilnya makanan dan minuman yang ditawarkan oleh tuan rumah kepadanya untuk diberikan kepada bajunya sambil berkata "Silahkan makan semua makanan dan minuman ini, karena ini disediakan untukmu"
Semua tamu heran akan perbuatan Nazreddin, salah seorang tamu bertanya kepada Nazreddin "Apa yang engkau perbuat, Nazreddin ? Apakah kamu sudah gila?" 
"Oh tidak, saya masih waras, saya hanya memberi makanan dan minuman untuk baju saya saja. Apakah kalian masih ingat, ketika saya datang dengan baju tua saya, tidak ada seorangpun yang memperdulikan saya, dan tuan rumah tidak menawarkan tempat duduk dan makanan apapun untuk saya. Tetapi ketika saya kembali lagi dengan bajuku yang indah ini, semua orang menyambutku dengan ramah dan tersenyum, tuan rumah menawarkan kepada saya tempat duduk dan semua makanan enak dan minuman ini. Maka kesimpulannya adalah bahwa tuan rumah hanya memberikan semua makanan dan minuman ini untuk baju saya saja bukan untuk saya" jawab Nazreddin ....  

Pesan Moral :

1. Supaya tidak menjadi kecewa, jangan menilai ego dan derajat diri kita terlalu tinggi 
2. Jangan menilai derajat, dan kehormatan seseorang hanya dari penampilan fisiknya saja
3. Sebelum bertindak agar supaya tidak menjadi kecewa nanti, coba mengerti dan memahami situasi dan kondisi dan kebiasaan masyarakat yang berlaku saat itu